-->

Iklan Header

Loading...

Kecanduan Main Ponsel dan Game Online 5 Jam Sehari, Remaja asal Asahan Jadi Buta

Kecanduan Main Ponsel dan Game Online 5 Jam Sehari, Remaja asal Asahan Jadi Buta



Asahan, hetanews.com - Kisah ketagihan bermain ponsel dan game online berujung kebutaan dialami seorang remaja asal Dusun Satu, Desa Pinanggripan, Asahan, Sumatera Utara. Korban bernama Surya Utama yang masih berusia 19 tahun.

Baca Juga

  • Kisah Pilu Menyayat Hati Wanita 73 Tahun Dibuang di Pinggir Jalan oleh Anak, ‘Saya Mati pun Mungkin Dia Tak Akan Menengok’
  • Wajib Tahu, Wanita Hamil Itu Jangan Sampai Sedih Atau Stres Karena Bisa Berbahaya Pada Bayi Dalam Kandungan!
  • Viral, Tabungan Uang Rokok Bisa Untuk Beli Motor
Dia menceritakan, gangguan penglihatannya ini dirasakannya sejak bulan puasa silam atau pada Mei 2019. Awalnya penglihatannya kabur, namun kini sama sekali tak dapat melihat.



Menurutnya, semua berawal dari kebiasaannya bermain game online melalui telepon pintarnya. Dalam sehari, dia bisa fokus menatap layar ponselnya hingga lima jam. Aktivitas main ponsel ini rutin dilakukannya sejak setahun terakhir.


“Setiap harinya bisa tiga sampai lima jam. Kebanyakan main game online,” katanya.
Surya menuturkan, awal gejala gangguan penglihatan ini saat matanya tiba-tiba memerah. Namun keesokannya kembali normal seperti biasa. Sejak muncul mata merah itu, penglihatannya perlahan memudar hingga mengalami gejala awal kebutaan.
“Seingat saya waktu malam hari mata ini merah. Tetapi paginya normal ulang. Namun sejak itu, penglihatan saya kabur dan memburuk sampai pada kondisi seperti ini,” ucapnya.
Dengan kondisi kebutaan yang dialaminya, Surya kini tak dapat menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Dia kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan terbaring.
Untuk berjalan, Surya harus meraba satu per satu dinding rumahnya. Bahkan untuk aktivitas ke kamar mandi dan mengambil benda atau makan, dia harus dibantu.
Orangtuanya, Asnita menuturkan, sudah membawa Surya untuk berobat ke dokter. Mereka membawanya ke salah satu rumah sakit di Medan, kemudian mendapat rujukan ke dokter spesialis mata.

“Sudah empat kali kontrol. Selama kontrol juga diberikan obat tetes mata,” ujar Asnita.
Dia mengaku belum mendapat keterangan pasti dari dokter atas gangguan penglihatan yang dialami anaknya. Apa penyebabnya dikarenakan pengaruh bermain ponsel atau ada faktor lain.
“Saya berharap anak saya dapat sembuh seperti semula,” tuturnya.

sumber: inews.id

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...